Senin, 6 Januari 2025 – 12:51 WIB
Jakarta – Menteri Keuangan memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2024 sebesar 5 persen. Angka ini sedikit lebih rendah dari target pertumbuhan yang ditetapkan sebesar 5,2 persen.
Selanjutnya, Menteri Keuangan menambahkan bahwa inflasi untuk 2024 diperkirakan sebesar 1,57 persen, lebih rendah dari asumsi awal yang mencapai 2,8 persen.
Selain itu, nilai tukar rupiah pada 2024 diperkirakan jauh dari asumsi yang tertulis dalam APBN, yakni sebesar Rp 15.000 per dolar AS, dengan realisasi mencapai Rp 16.162 per dolar AS. “Nilai tukar mengalami tekanan akibat berbagai faktor global termasuk kebijakan dari Federal Reserve, penguatan dolar, dan arus keluar modal,” jelasnya.
Mengenai Yield Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun, realisasinya tercatat sebesar 7 persen, yang lebih tinggi dari asumsi APBN 2024 sebesar 6,7 persen. Harga minyak realisasinya berada di angka US$71,6 per barel, lebih rendah dari asumsi APBN yang mencapai US$82 per barel. Lifting minyak hingga November 2024 tercatat 571,7 ribu barel per hari, sementara asumsi untuk 2024 adalah 635 ribu barel per hari. Untuk gas, angka realisasi hingga November tahun ini mencapai 973 ribu barel setara minyak per hari, dari asumsi 1.033 ribu barel per hari.