Jakarta, ECNETNews – Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung, telah mengungkapkan rencana inovatifnya untuk mengatasi masalah polusi udara di ibu kota. Di antara strategi yang diusulkannya adalah menghentikan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite untuk kendaraan bermotor.
Pengungkapan ini disampaikan Pramono dalam forum bertajuk Jakarta Forward yang berlangsung di Indonesia Arena, GBK, pada Sabtu, 28 September 2024.
“Jika saya terpilih sebagai gubernur, pengalaman saya akan membantu dalam penanganan polusi udara dan kemacetan. Kita pernah menekan tingkat polusi saat KTT ASEAN dan dapat melakukan hal serupa lagi,” ungkap Pramono.
Dia menambahkan, “Ke depannya, kami akan mendorong penggunaan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan dan tidak menyumbang emisi polusi, seperti Pertalite.”
Selain mengatasi penggunaan Pertalite, Pramono juga mengusulkan konversi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya dari batubara ke gas, yang ia sebut memberikan dampak signifikan terhadap kualitas udara.
“Sudah saatnya Suralaya beralih dari batubara ke gas untuk mengurangi polusi,” tegasnya.
Dengan Pilkada Jakarta 2024 yang semakin dekat, Ketua Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta telah mengumumkan tiga pasangan calon, yang terdiri dari Pramono Anung-Rano Karno, Ridwan Kamil-Suswono, dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana.
Pramono Anung-Rano Karno, pasangan calon nomor urut 3, bertekad untuk mempermudah kehidupan masyarakat Jakarta. “Kami ingin menciptakan Jakarta yang lebih praktis dan menyenangkan untuk warganya,” tambah Pramono.
Dia menyoroti pentingnya pertarungan gagasan untuk menjadikan Jakarta lebih baik dan mengharapkan Komisi Pemilihan Umum Daerah bertindak secara netral dalam pemilihan ini.
Pramono juga menegaskan bahwa mereka telah mendengarkan aspirasi dari berbagai pihak dan berkomitmen untuk menyelesaikan masalah Jakarta dari akar permasalahan, memahami kebutuhan nyata warganya.