Rabu, 21 Agustus 2024 – 17:58 WIB
Jakarta, ECNETNews – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, tidak memenuhi undangan dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), yang dianggap sebagai dampak dari ketegangan antara kedua pihak. PBNU mengekspresikan bahwa ketidakhadiran Muhaimin, yang familiarly known as Cak Imin, menunjukkan ketidakmampuan PKB dalam menjalin komunikasi secara kelembagaan.
“Hari ini, tim panel yang dibentuk oleh PBNU kembali mengundang Ketua Umum PKB, setelah sebelumnya juga mengundang Sekjen PKB. Namun, keduanya tidak hadir. Ini menandakan bahwa PKB tidak dapat melakukan silaturahim dalam kerangka formal, meskipun dalam konteks pribadi mungkin bisa berkomunikasi dengan lebih santai,” ujar Rais Syuriah PBNU, Muhammad Cholil Nafis, di kantor PBNU, Jakarta, Rabu, 21 Agustus 2024.
Cholil Nafis menjelaskan bahwa undangan kepada Sekjen PKB Hasanuddin Wahid dan Ketum Cak Imin merupakan simbol penting dalam membangun komunikasi, namun sayangnya kedua tokoh tersebut absen.
“Indikasi ini menunjukkan ketidakmampuan PKB untuk berkoordinasi dan berkomunikasi dengan PBNU, meskipun ada sejarah panjang hubungan keduanya,” tambahnya.
“Kesimpulan sementara ini akan dikaji lebih dalam sesuai dengan tugas dan wewenang tim panel untuk mendapatkan informasi yang utuh sebelum disampaikan sebagai keputusan oleh Kiai Anwar Iskandar dan Kiai Amin Husni di PBNU,” lanjutnya.
Cak Imin Tidak Hadiri Undangan dari PBNU
Ketua PBNU, K.H. Umarsyah, mengonfirmasi bahwa Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, tidak memenuhi undangannya. Panggilan ini disampaikan di tengah situasi yang memanas antara PBNU dan PKB.
“Hari ini, kami menunggu kehadiran Ketua Umum PKB, Pak Muhaimin Iskandar, untuk mendiskusikan berbagai informasi, baik secara lisan maupun tertulis yang kami harapkan bisa beliau bawa. Namun, setelah menunggu lebih dari satu jam, kami simpulkan bahwa Pak Muhaimin tidak hadir,” ungkap Umarsyah di kantor PBNU, Jakarta Pusat pada Rabu, 21 Agustus 2024.