Jakarta, ECNETNews – Tensi politik di kabinet Pemerintahan Prabowo Subianto meningkat seiring isu reshuffle menteri yang mulai mencuat. Prabowo menerima tekanan untuk menindak anak buah yang tidak berperforma sesuai harapan.
Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid, mengungkapkan keyakinannya bahwa Prabowo telah memiliki daftar nama-nama menteri yang mungkin akan di-reshuffle. Namun, ia menegaskan bahwa waktu pelaksanaannya masih belum diketahui.
“Saya melihat pasti sudah ada di kantongnya beliau. Tinggal menunggu momen yang tepat untuk reshuffle,” ungkap Gus Jazil usai acara diskusi di Jakarta.
Dia juga merujuk pada pernyataan Prabowo mengenai adanya menteri yang dianggap tidak memenuhi standar kinerja. “Kalau Presiden sudah mengatakan ada yang dablek, saya yakin itu menjadi perhatian serius,” tambahnya.
Gus Jazil menekankan bahwa reshuffle adalah hak prerogatif presiden dan ia menghormati keputusan yang akan diambil oleh Prabowo.
“Itu adalah kewenangan Pak Prabowo sebagai presiden. Hak prerogatifnya memungkinkan untuk mengganti menteri kapan saja,” jelas Ketua Fraksi PKB di DPR itu.
Dalam pernyataan sebelumnya setelah acara Harlah NU, Prabowo memperingatkan jajaran menteri dan kepala lembaga pemerintah untuk bekerja dengan integritas. Ia menegaskan bahwa jika ada anggota kabinet yang tidak memenuhi tuntutan rakyat, mereka akan dicopot dari jabatannya.
“Rakyat menuntut Pemerintah yang bersih dan efektif. Maka, saya harus tegakkan prinsip itu. Siapa yang tidak bekerja untuk kepentingan rakyat, akan saya singkirkan,” tegas Prabowo di Jakarta.
Prabowo menegaskan tidak akan mentolerir pejabat negara yang tidak serius dalam menjalankan tugasnya. “Saya sudah memperingatkan berkali-kali. Sekarang, siapa yang tidak mau bekerja dengan baik, akan saya tindak!” ujarnya.