Malang, ECNETNews – Seorang remaja berusia 17 tahun asal Karangploso, Kabupaten Malang, yang dikenal dengan inisial ASA, meninggal dunia setelah mengalami koma selama enam hari. Peristiwa tragis ini terjadi pada Kamis, 12 September 2024, setelah sang korban menjalani perawatan di RS Tk II Soepraoen, Malang.
ASA mengalami luka serius akibat dikeroyok oleh sembilan pemuda yang diduga berasal dari perguruan silat, di Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, pada malam tanggal 6 September 2024.
Menurut Kapolsek Karangploso, penyidik dari Satreskrim Polres Malang saat ini sedang menangani kasus ini. “Kami terus menyelidiki insiden ini,” ungkapnya.
Korban mengalami pendarahan pada bagian otak, lambung, dan paru-paru. Sebelum dirujuk ke RS Tk II Soepraoen, ASA dirawat di RS Prasetya Husada. Ayah korban, Nanang Kuswanto, menjelaskan kondisi anaknya saat dipindahkan, di mana ASA terus memuntahkan darah dari mulut dan hidung. “Bukan hanya luka dalam, tetapi juga terdapat bekas seretan dan lebam di dada korban,” ujar Nanang.
Jenazah ASA telah dikebumikan di pemakaman umum Desa Kepuharjo, Kecamatan Karangploso, pada siang hari yang sama. Keluarga, kerabat, dan teman-teman sekolahnya hadir untuk memberikan penghormatan terakhir.
Melalui pernyataannya, Nanang meminta agar keadilan dapat ditegakkan untuk anaknya. “Saya meminta agar pihak yang bertanggung jawab dihukum seberat-beratnya,” tegasnya.
Kasus ini menyoroti pentingnya penegakan hukum yang tegas terhadap tindakan kekerasan dan perlunya perhatian bagi keselamatan remaja di lingkungan masyarakat. ECNETNews akan terus mengikuti perkembangan terbaru dari kejadian ini.