Jakarta, ECNETNews – Polres Metro Jakarta Selatan telah memeriksa lima saksi terkait dugaan acara LGBT di sebuah bar yang terletak di basement mal Grand ITC Permata Hijau, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Kasie Humas Polres Metro Jakarta Selatan menyatakan bahwa dari lima saksi yang diperiksa, salah satunya adalah pengelola Bunker Bar tersebut. “Kami telah memeriksa karyawan dan warga yang berada di lokasi saat kejadian. Lima orang telah dimintai keterangan,” ujar Kasie Humas dalam pernyataannya.
Hingga saat ini, belum ada laporan resmi yang diterima polisi mengenai dugaan acara LGBT di Bunker Bar. Oleh karena itu, pihak kepolisian belum dapat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
“Kami akan memberikan pembaruan jika olah TKP dilakukan, sementara laporan belum ada,” kata Kasie Humas. Dia juga menyebutkan bahwa pihaknya sedang menggali informasi lebih lanjut tentang kejadian tersebut.
Bunker Bar Hanya Beroperasi Selama Satu Tahun
Bunker Bar, yang diduga menggelar acara LGBT, baru beroperasi sejak Januari 2024. “Kami telah mengonfirmasi bahwa bar ini buka selama satu tahun dan ditutup permanen pada 1 Januari 2025,” lanjutnya.
Pihak kepolisian terus mencari keterangan yang lebih jelas mengenai dugaan acara tersebut. “Kami akan melakukan musyawarah untuk membahas permasalahan yang ada di lokasi,” ujar Kasie Humas.
Bunker Bar Ditutup Permanen
Bar yang terletak di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, telah ditutup permanen setelah viral dugaan menggelar acara LGBT. Bunker Bar terletak di basement mal Grand ITC Permata Hijau, dengan akses yang terbatas.
Pemberitahuan penutupan telah dipasang di pintu masuk bar tersebut, menyatakan, “Mulai 1 Januari 2025 Bunker Bar tutup permanen.” Peninjauan terhadap bar dilakukan oleh unsur TNI-Polri pada 6 Januari dan penutupan dilakukan atas kesepakatan antara pemda dan pihak pengelola.
Lurah Grogol Utara mengonfirmasi bahwa penutupan tersebut dipicu oleh protes kuat dari warga sekitar. “Penutupan disebabkan oleh protes dari masyarakat terkait kegiatan bar yang viral di media sosial,” ungkapnya.
Dalam video yang viral, warga terlihat membubarkan acara di klub malam yang diduga merupakan tempat penyelenggaraan acara LGBT. Sebelumnya, klub tersebut dilaporkan melanggar jam operasional yang ditetapkan.