Jumat, 14 Februari 2025 – 20:49 WIB
Jakarta, ECNETNews – Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa kabar mengenai pemotongan gaji Aparatur Sipil Negara (ASN) akibat kebijakan penghematan anggaran di tahun 2025 adalah tidak benar.
Pernyataan ini disampaikan Prabowo dalam acara silaturahmi Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang berlangsung di kediamannya di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, pada Jumat, 14 Februari 2025.
“Narasi mengenai pengurangan gaji itu tidak benar,” tegas Prabowo.
Presiden menjelaskan bahwa penghematan anggaran oleh pemerintahnya tidak akan mengganggu operasional rutin. Sejumlah anggaran yang berhasil dihemat akan dialokasikan untuk program-program yang lebih bermanfaat bagi masyarakat, termasuk penyediaan pupuk dan perbaikan fasilitas pendidikan.
“Saya ingin melakukan efisiensi, tetapi jelas efisiensi ini tidak akan mengganggu pekerjaan operasional sehari-hari,” ungkap Prabowo.
Prabowo juga menambahkan bahwa penghematan ini akan fokus pada pengurangan kegiatan yang tidak esensial, seperti perjalanan dinas ke luar negeri.
“Kami tidak perlu lagi melakukan kunker, seminar, atau forum diskusi yang tidak relevan. Rakyat membutuhkan bantuan konkret, seperti mitigasi masalah, pupuk, benih, dan perbaikan sekolah,” tegasnya.
Prabowo mencatat bahwa penghematan yang telah dilakukan mencapai sekitar Rp 300 triliun tanpa berdampak pada program-program penting, khususnya di sektor pendidikan.
“Kami sudah menghemat sekitar Rp 300 triliun. Program-program yang berjalan, termasuk yang terkait pendidikan, tidak akan terpengaruh,” jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan menyatakan bahwa tindakan efisiensi akan mempengaruhi kegiatan pemerintah, termasuk perjalanan dinas dan kegiatan seremonial. Namun, langkah ini tidak akan berdampak pada pemutusan hubungan kerja pegawai honorer, biaya UKT di Perguruan Tinggi Negeri (PTN), dan beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP).
“Langkah ini tidak boleh, saya ulangi, tidak boleh mempengaruhi keputusan perguruan tinggi mengenai UKT,” tambahnya.