Senin, 19 Mei 2025 – 14:26 WIB
Tel Aviv – Perkembangan terbaru dari Israel menunjukkan bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengarahkan tim negosiasi di Doha, Qatar, untuk mengeksplorasi opsi baru guna mengakhiri perang di Gaza. Kesepakatan yang dicari mencakup pelucutan senjata oleh Hamas dan pengasingan pemimpin mereka.
Pernyataan ini menandakan pergeseran dari kebijakan sebelumnya yang hanya mempertimbangkan gencatan senjata sementara dan pertukaran sandera terbatas. “Di bawah arahan perdana menteri, tim negosiasi di Doha sedang mencari semua kemungkinan kesepakatan, baik dalam kerangka Witkoff atau dalam upaya mengakhiri perang, dengan tujuan pembebasan semua sandera dan pelucutan senjata Jalur Gaza,” tutup pernyataan resmi dari Kantor Perdana Menteri Israel.
Negosiasi ini berlangsung bersamaan dengan serangan militer baru Israel yang ditujukan untuk menguasai sebagian besar wilayah Gaza. Pemerintah Israel mengklaim bahwa kebijakan yang menggabungkan tekanan militer dan diplomatik telah berhasil memulangkan 197 sandera, dengan 58 sandera lainnya masih dalam proses pembebasan.
Walaupun Netanyahu sebelumnya hanya mengizinkan negosiasi berdasarkan proposal utusan khusus AS, kini Israel nampaknya mempertimbangkan kesepakatan yang lebih luas untuk mengakhiri konflik, asalkan Hamas setuju dengan syarat pelucutan senjata dan pengasingan pemimpin mereka.
Di sisi lain, Hamas menolak tuntutan untuk pelucutan senjata dan pengasingan, menyatakan bahwa mereka hanya akan setuju pada kesepakatan yang melibatkan penghentian total perang serta penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza.
Proses negosiasi berlangsung dengan mediasi dari Qatar dan Mesir, serta melibatkan utusan dari pihak lain. Meskipun ada upaya intensif untuk mencapai kesepakatan, pertempuran di Gaza masih berlanjut, menunjukkan tantangan yang ada dalam menemukan solusi bagi konflik berkepanjangan ini.