Jumat, 28 Februari 2025 – 20:52 WIB
Jakarta, ECNETNews – Ibadah puasa di bulan Ramadan menghadirkan tantangan tersendiri, terutama mengenai berbagai durasi waktu puasa yang bervariasi di seluruh dunia.
Setiap negara memiliki waktu puasa yang bertolak belakang, dengan beberapa negara menjalani waktu puasa yang lebih panjang dibandingkan yang lain.
Kota Christchurch di Selandia Baru mencatatkan waktu puasa terpendek di dunia, yakni 11 jam 20 menit. Durasi ini dipengaruhi oleh kondisi geografis dan penampakan bulan yang menguntungkan umat Muslim di wilayah tersebut.
Sementara itu, negara-negara seperti Chili (Puerto Montt) menghabiskan waktu puasa selama 12 jam 43 menit, diikuti oleh Australia (Canberra) dengan durasi 12 jam 46 menit dan Uruguay (Montevideo) selama 12 jam 47 menit. Afrika Selatan (Cape Town) juga mencatat durasi puasa selama 12 jam 48 menit.
Bagaimana dengan Indonesia? Dengan posisi geografisnya di garis khatulistiwa, Indonesia termasuk negara dengan durasi puasa yang relatif singkat, yaitu sekitar 13 jam. Meskipun durasi puasa bervariasi, umat Muslim di seluruh dunia tetap menjalankan ibadah dengan penuh keikhlasan, meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan.
Tantangan saat berpuasa bisa mencakup rasa lapar dan haus yang lebih berat, terutama di negara-negara dengan suhu tinggi, serta perubahan pola tidur yang dapat mempengaruhi produktivitas sehari-hari. Bagi para pekerja fisik, menahan diri dari makanan dan minuman dalam waktu yang lama menjadi ujian tersendiri.
Dengan adanya perbedaan durasi puasa di berbagai negara, umat Muslim di seluruh dunia diingatkan untuk terus menjaga semangat dalam menjalani ibadah di bulan suci Ramadan.