Jakarta, ECNETNews – Aktivitas Gunung Merapi di Jawa Tengah terus berlangsung, bahkan dalam beberapa hari terakhir, gunung ini telah meluncurkan awan panas. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada.
Gunung Merapi, yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, telah mengeluarkan awan panas guguran sebanyak tiga kali dalam periode pencatatan antara 30 Agustus hingga 5 September 2024.
Kepala BPPTKG menyatakan bahwa awan panas guguran tersebut mengarah ke barat daya menuju Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum sejauh 1,3 kilometer.
Dia menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap bahaya lahar dan awan panas guguran, terutama saat hujan turun di sekitar Gunung Merapi.
Selama seminggu terakhir, Gunung Merapi juga tercatat meluncurkan 232 kali guguran lava, menyasar hulu Kali Bebeng sejauh maksimal 1,8 km. Sebanyak tiga suara guguran terpantau dari Pos Babadan dengan intensitas kecil hingga sedang.
Dalam analisis morfologi dari stasiun pengamatan, terdapat perubahan pada kubah barat daya Gunung Merapi akibat aktivitas pertumbuhan kubah, guguran lava, dan awan panas. Namun, kubah tengah tidak menunjukkan perubahan signifikan.
Hasil analisis foto udara menunjukkan volume kubah barat daya mencapai 2.777.900 meter kubik, sedangkan kubah tengah memiliki volume sebesar 2.366.900 meter kubik.
Dari segi aktivitas seismik, intensitas gempa Gunung Merapi saat ini lebih rendah dibandingkan minggu lalu, dengan rincian berbagai jenis gempa yang tercatat.
BPPTKG mempertahankan status Siaga atau Level III, yang sudah diberlakukan sejak November 2020. Potensi bahaya saat ini mencakup guguran lava dan awan panas di beberapa aliran sungai dengan jarak tertentu dari puncak gunung.