Senin, 5 Agustus 2024 – 06:05 WIB
Jakarta, ECNETNews – Laporan terbaru mengenai Lanskap Ancaman Siber di Indonesia mengungkapkan bahwa terdapat empat sektor utama yang menjadi sasaran serangan siber.
Pertama, pemerintah dan penegak hukum menjadi target serangan yang melibatkan hacking situs web pemerintah serta kebocoran data lembaga negara.
Kedua, sektor pendidikan juga mengalami ancaman serius, dimana institusi pendidikan menjadi sasaran serangan yang mengakibatkan kebocoran data pribadi siswa dan tenaga pengajar.
Ketiga, sektor keuangan, di mana lembaga perbankan dan layanan keuangan lainnya mengalami serangan untuk mencuri data finansial yang kemudian dijual di dark web.
Keempat, layanan profesional seperti firma hukum dan akuntansi menghadapi serangan ransomware yang bertujuan untuk mencuri data dan menjualnya ke pihak ketiga.
Dalam upaya melindungi dari berbagai ancaman siber, banyak organisasi atau perusahaan yang menerapkan kerangka kerja atau standar keamanan siber yang ada. Salah satu yang paling umum digunakan adalah Framework NIST (National Institute of Standards and Technology).
Framework NIST dirancang untuk membantu bisnis dari berbagai ukuran memahami, mengelola, dan mengurangi risiko keamanan siber, serta melindungi jaringan dan data mereka.
Layanan Managed Security Services yang komprehensif dapat membantu organisasi dalam mitigasi serangan siber dengan mengadopsi pendekatan Framework NIST. Layanan ini mengintegrasikan teknologi keamanan, intelijen, serta analisis data untuk melindungi bisnis.
Contohnya, layanan Managed Service Next Gen Firewall dan Endpoint Security tersedia untuk membantu perusahaan melindungi aset mereka secara efektif.
Selain itu, layanan Threat Intelligence dan Security Operations Center (SOC) memungkinkan deteksi serangan siber secara real-time dan menanggapi insiden dengan cepat.
Dengan menyediakan layanan Software as a Service (SaaS), organisasi dapat melakukan deteksi serta respons terhadap serangan siber dengan dukungan penuh dari tim SOC professional.