Jakarta, ECNETNews – Menjelang akhir masa jabatan Presiden Joko Widodo, proyek peresmian industri semakin meningkat. Baik Presiden maupun menteri terkait menunjukkan komitmen untuk memperkuat investasi dan pengembangan sektor industri di Indonesia.
Dalam perkembangan terkini, Menteri Investasi Rosan Roeslani baru saja meresmikan dua pabrik di Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah. Pabrik-pabrik tersebut, yaitu pabrik pipa dan pabrik kaca, melibatkan investasi asing.
Pabrik pipa dioperasikan oleh perusahaan Belanda, yang menginvestasikan Rp 825 miliar. Di sisi lain, pabrik kaca yang dikelola oleh perusahaan asal Korea, melaksanakan investasi awal sebesar Rp 4 triliun dengan rencana untuk menambah Rp 8 triliun di tahap berikutnya.
Kehadiran kedua pabrik ini mencerminkan peningkatan investasi asing yang terus mengalir ke Indonesia. Selama masa pemerintahan Jokowi, upaya dilakukan untuk memperbaiki daya saing ekonomi melalui berbagai perbaikan struktural.
Investasi asing menjadi kunci untuk menggerakkan perekonomian, menciptakan lapangan kerja, dan menunjukkan kepercayaan terhadap stabilitas ekonomi Indonesia. Selain itu, investasi ini mendukung industrialisasi yang akan mengubah struktur Pendapatan Domestik Bruto (PDB) nasional, yang saat ini didominasi oleh konsumsi domestik.
Pemerintah telah melakukan berbagai reformasi untuk menarik investasi asing, hasilnya terlihat dalam perbaikan peringkat daya saing Indonesia. Menurut survei terbaru, Indonesia kini menduduki peringkat ke-27 dari 67 negara dalam World Competitiveness Ranking, naik dari peringkat ke-34 pada tahun sebelumnya.
Prestasi ini menandai pertama kalinya Indonesia menembus peringkat 20-an dalam 27 tahun ikut serta dalam penilaian tersebut. Di kawasan Asia Tenggara, Indonesia berada di posisi ketiga setelah Singapura dan Thailand.
Peningkatan peringkat daya saing ini berkontribusi positif terhadap kepercayaan investor terhadap iklim investasi di Indonesia. Tiga dari empat faktor utama dalam penilaian menunjukkan perbaikan, khususnya dalam kinerja ekonomi, efisiensi pemerintah, dan efisiensi bisnis. Hanya faktor infrastruktur yang mengalami sedikit penurunan.
Realisasi investasi asing langsung di Indonesia terus menunjukkan tren positif, dengan data terbaru menunjukkan nilai investasi yang signifikan meskipun ada tantangan global akibat pandemi COVID-19. Sejak pengesahan UU Cipta Kerja pada 2020, arus investasi asing semakin meningkat, menjadikannya fondasi yang kuat untuk masa depan ekonomi Indonesia.