Kamis, 8 Agustus 2024 – 04:14 WIB
Jakarta, ECNETNews – Film “Seni Memahami Kekasih” telah merilis poster resmi dan trailer pada Rabu 7 Agustus 2024. Film ini diadaptasi dari buku berjudul “Sebuah Seni untuk Memahami Kekasih” karya Agus Mulyadi.
Baca Juga :
Tayang Oktober Ini, “Kutukan Calon Arang” Sajikan Teror dan Drama Keluarga
Film yang dijadwalkan tayang pada 5 September 2024 ini mengisahkan perjalanan cinta Agus dan istrinya, Kalis Mardiasih. Agus Mulyadi adalah seorang blogger dari Magelang yang sering membahas berbagai topik, termasuk sosial-politik dan sepakbola, sementara Kalis adalah seorang penulis dan aktivis muda yang peduli pada isu sosial, khususnya terkait perempuan. Scroll lebih lanjut.
Sutradara film ini, Jeiuan Angga, mengungkapkan bahwa film ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mendalami kebudayaan Indonesia. Penggunaan bahasa Jawa dalam seluruh dialog menjadi salah satu ciri khas yang tercermin dalam film ini.
Baca Juga :
Rayakan HUT RI, Film-film Karya Anak Bangsa Bakal Diputar di Cinema on the Beach
“Meskipun ‘Seni Memahami Kekasih’ berfokus pada genre drama komedi, film ini sarat akan nilai-nilai budaya Indonesia dengan penggunaan bahasa Jawa yang mendukung cerita yang berlatar di Solo dan Yogyakarta,” kata sutradara kepada awak media di Epicentrum Jakarta Selatan pada 7 Agustus 2024.
Baca Juga :
Cerita Endy Arfian Berusaha Jad Wibu di Film “Dosen Ghaib”
Febby Rastanty, yang memerankan Kalis Mardiasih, mengaku merasa tertantang dengan dialog berbahasa Jawa. Meskipun tidak memiliki darah Jawa, ia bersyukur ada dukungan dari lawan mainnya Elang El Ghibran dan sutradara yang merupakan orang asli Yogyakarta.
“Aku terus bertanya kepada mas Jeihan dan Elang saat merasa kesulitan. Kami berdiskusi untuk menemukan cara yang tepat dalam beradaptasi dengan bahasa tersebut,” ujar Febby.
Dia juga menjelaskan bahwa sutradara Jeihan membantunya selama proses reading untuk memastikan setiap dialog sesuai dan nyaman untuk diperankan.
“Kami merombak total dialognya agar lebih lancar dan mudah dipahami. Misalnya, jika satu kosakata dirasa kurang enak, kami menggantinya dengan yang lebih alami dan sesuai anak muda. Ini sangat membantuku,” tambah Febby Rastanty.
Halaman Selanjutnya
Source : ECNETNews