Amerika Serikat – ECNETNews – Produsen otomotif terkemuka, Jeep, telah mengumumkan rencana untuk memasuki segmen hybrid, melengkapi fasilitas yang sudah ada berupa plug-in hybrid (PHEV) dan kendaraan listrik dalam lineup mereka.
Seiring dengan meningkatnya permintaan akan kendaraan ramah lingkungan, banyak produsen otomotif lainnya juga menghadirkan model hybrid dengan self-charging tradisional, menyesuaikan kebutuhan konsumen yang lebih memilih opsi di luar Battery Electric Vehicle (BEV).
Jeep telah mulai memperkenalkan kendaraan listrik di pasar Amerika Serikat, termasuk penjualan model PHEV seperti Wrangler dan Grand Cherokee. Di pasar Eropa, Jeep menawarkan model Renegade dan Compass dengan sistem mild-hybrid.
Matt Nyquist, Wakil Presiden Jeep Global Product Planning, menyatakan bahwa pihaknya sedang mengevaluasi sistem hybrid untuk menentukan harga yang optimal. “Kami masih mengkaji aspek HEV agar dapat memberikan harga yang tepat dan efisiensi bahan bakar yang sesuai untuk konsumen Jeep,” ujarnya.
Meskipun Jeep belum mengumumkan jadwal peluncuran mobil hybridnya, mereka memastikan akan memperluas penawaran ini secara global seiring pertumbuhan segmen kendaraan elektrifikasi. Pada tahun 2023, permintaan untuk kendaraan elektrifikasi Jeep menunjukkan hasil yang menggembirakan, dengan penjualan 113.113 unit PHEV di Amerika Serikat. Dari angka tersebut, 67.429 unit adalah Wrangler dan 45.684 unit berasal dari Grand Cherokee.
Jeep diperkirakan dapat menjual antara 160.000 hingga 170.000 unit PHEV di AS tahun ini, mengalami peningkatan sebesar 40-50 persen dibandingkan tahun lalu.