Rabu, 7 Agustus 2024 – 13:17 WIB
Kendal, ECNETNews – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa ambisi untuk membangun ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/EV) yang besar di Indonesia kini semakin mendekati kenyataan.
Pernyataan tersebut disampaikan Jokowi saat peresmian pabrik anoda baterai litium PT Indonesia BTR New Energy Material yang berlokasi di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. “Rencana yang telah kita putuskan beberapa tahun yang lalu untuk membangun sebuah ekosistem besar kendaraan listrik satu per satu mulai terlihat nyata dan sudah ada di negara kita, Indonesia,” ujar Jokowi.
Jokowi menjelaskan bahwa pengembangan ekosistem kendaraan listrik ini berawal dari keputusan pemerintah pada tahun 2020 untuk menghentikan ekspor nikel dalam bentuk bahan mentah. “Saat itu, banyak yang menentang keputusan ini, tetapi saya yakin nilai tambah dari kebijakan ini akan meningkat. Saat ini, nilai ekspor nikel kita telah mencapai US$34 miliar, sebuah lonjakan signifikan dari sebelumnya,” tambahnya.
Presiden menegaskan bahwa meski mengalami pro dan kontra, termasuk gugatan dari Uni Eropa, Indonesia akan tetap maju dalam mengembangkan industri ekosistem EV. “Kita adalah negara berdaulat dan kepentingan nasional tetap yang utama,” tegas Jokowi.
Ia menggarisbawahi beberapa elemen penting dari ekosistem kendaraan listrik, termasuk smelter nikel dan turunannya di Morowali, Weda Bay, serta rencana produksi di smelter PT Freeport dan PT Amman di Sumbawa dan Gresik yang akan dimulai dalam waktu dekat. Selain itu, smelter bauksit di Mempawah, Kalimantan Barat, juga dijadwalkan untuk percobaan produksi dalam waktu dekat.
“Dengan semua inisiatif ini, kita akan membangun ekosistem yang kuat dan terintegrasi, yang pada gilirannya akan membawa Indonesia masuk ke dalam rantai pasokan global, menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang signifikan,” ungkap Jokowi.