Jakarta, ECNETNews – Nyeri punggung bagian bawah, atau low back pain, dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menurunkan produktivitas seseorang. Banyak individu yang mengalami kesulitan bergerak akibat keluhan ini, yang sering dikenal sebagai saraf kejepit. Hal ini menyebabkan penderitanya merasakan sakit yang tidak tertahankan di area pinggang.
Baca Juga :
Apa Itu Frozen Shoulder? Dapat Sebabkan Seseorang Sulit Gerakan Bahu
Menurut ahli medis, pasien yang telah pulih dari saraf kejepit disarankan untuk menghindari aktivitas yang memberikan tekanan mendadak pada saraf. Dua jenis olahraga yang sangat direkomendasikan sebagai terapi pemulihan adalah berenang dan jogging.
“Secara medis, bagi mereka yang mengalami saraf kejepit di pinggang, berenang dan jogging adalah pilihan yang baik. Selain itu, yoga dan pilates juga diperbolehkan asalkan tidak melibatkan gerakan yang tiba-tiba yang bisa berbahaya bagi tulang belakang,” kata seorang dokter spesialis bedah saraf dalam acara peluncuran metode baru di Jakarta.
Baca Juga :
Suka Kretek Leher, Hati-Hati Bisa Jadi Saraf Kejepit
Selain itu, gerakan rotasi yang tiba-tiba, seperti saat bermain golf, juga sebaiknya dihindari. Menurut dokter, gerakan ini berisiko memicu saraf kejepit karena hentakan yang tiba-tiba.
Baca Juga :
Hati-Hati Tanda Saraf Kejepit yang Jarang Disadari Masyarakat
“Gerakan rotasi seperti saat bermain golf sebaiknya dijauhi. Meski setelah berlatih jogging dan memperkuat otot punggung boleh kembali ke golf, lebih baik memilih olahraga lain,” jelas dokter tersebut.
“Yang tidak diperbolehkan bukanlah olahraganya, tetapi gerakannya,” tambahnya.
Dalam dunia medis, inovasi terus dilakukan di bidang endoskopi tulang belakang dengan diperkenalkannya Biportal Endoscopic Spinal Surgery (BESS). Teknik BESS adalah penyempurnaan dari metode endoskopi tulang belakang generasi sebelumnya yang hanya menggunakan satu akses. Metode dua portal ini telah diimplementasikan di berbagai fasilitas kesehatan yang berfokus pada kesehatan tulang belakang.
“Berkat hasil yang tinggi dari endoskopi biportal yang telah kami lakukan, kami yakin menjadi yang terdepan. Kami telah mengadopsi teknik BESS PLUS, yang merupakan teknik terbaru dan belum banyak yang melakukannya,” ujar dokter spesialis bedah saraf tersebut.
“Istilah ‘PLUS’ di sini berarti Preservasi Ligamentum FlavUmS, yang memberikan manfaat tambahan untuk pasien, misalnya mengurangi risiko cedera pada struktur lain di sekitar saraf melalui teknik bedah minimal yang lebih aman,” lanjutnya.