Senin, 10 Maret 2025 – 21:44 WIB
Jakarta, ECNETNews – Presiden Prabowo Subianto mengumumkan bahwa Indonesia dan Vietnam telah mencapai kesepakatan untuk memperkuat kerja sama di berbagai sektor. Kesepakatan ini mencakup otomotif, perikanan, ekonomi hijau, ekonomi digital, dan pertahanan.
“Kami berkomitmen untuk meningkatkan hubungan kami menjadi kemitraan strategis komprehensif. Kami berencana meningkatkan kolaborasi di hampir semua bidang, termasuk politik, ekonomi, pertahanan, keamanan, serta pertukaran kunjungan dalam pendidikan dan sains. Kami ingin melakukan integrasi ekonomi yang lebih baik,” kata Presiden Prabowo dalam konferensi pers yang diadakan di Istana Merdeka, Jakarta.
Prabowo juga mengungkapkan bahwa Indonesia dan Vietnam menargetkan nilai perdagangan mencapai 18 miliar dolar AS pada tahun 2028.
Presiden optimis bahwa kedua negara dapat saling berkembang dan mewujudkan cita-cita menjadi negara maju pada tahun 2045, dengan catatan adanya integrasi ekonomi yang lebih baik.
“Kami menyambut positif investasi Vietnam di Indonesia, khususnya dalam sektor otomotif dan pertanian. Ini akan meningkatkan ketahanan pangan kedua negara dan berpotensi menjadikan kita sebagai penyumbang pangan dunia,” imbuhnya.
Di sektor pertahanan, Prabowo menyatakan bahwa kedua negara sepakat untuk memperkuat kerja sama, termasuk industri pertahanan, latihan bersama, pertukaran perwira, dan pelaksanaan patroli bersama.
Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam, To Lam, beserta istri, mengunjungi Jakarta pada 9–11 Maret 2025 untuk kunjungan kenegaraan yang juga bertepatan dengan peringatan 70 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Vietnam.
Kedatangan To Lam disambut dengan upacara resmi oleh Presiden Prabowo dan dilanjutkan dengan pertemuan bilateral antara delegasi Indonesia dan Vietnam. Delegasi Indonesia mencakup para menteri dari berbagai bidang, termasuk perekonomian, pertahanan, dan luar negeri.