Jakarta, ECNETNews – Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya, memberikan tanggapan mengenai surat edaran dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, yang meminta kepala daerah dari partainya untuk menunda perjalanan ke retreat di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah.
Langkah ini diambil setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menahan Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, terkait kasus suap dan upaya perintangan penyidikan.
Bima Arya menyatakan bahwa pihaknya akan menunggu kehadiran kepala daerah hingga Jumat, 21 Februari 2025, pukul 15.00 WIB.
“Mari kita tunggu perkembangan sampai nanti jam 15.00 WIB,” ungkap Bima Arya saat konferensi pers di Magelang, Jawa Tengah, pada hari yang sama.
Pada instruksi yang dikeluarkan, Megawati memerintahkan para kepala daerah dari PDIP untuk menunda keberangkatan mereka ke agenda retreat yang akan berlangsung dari tanggal 21 hingga 28 Februari 2025. Para kepala daerah yang sudah dalam perjalanan diminta untuk menghentikan perjalanan dan menunggu arahan lebih lanjut.
“Tetap berada dalam komunikasi aktif dan stand by commander call,” tutup Megawati dalam surat edaran tersebut.
Keputusan ini mencuat setelah Presiden Prabowo Subianto melantik secara serentak ratusan kepala daerah dari seluruh Indonesia untuk mengikuti retreat di Akmil Magelang.
Jam 15.00 WIB akan menentukan berapa banyak kepala daerah yang hadir dan alasannya masing-masing, menandai perkembangan signifikan dalam kepemimpinan PDIP di tengah situasi terkini.