Selasa, 18 Februari 2025 – 09:58 WIB
Jakarta – BBN Airlines Indonesia berkomitmen untuk memperkuat ekosistem bisnis penerbangan di tanah air pada tahun 2025 dengan memfokuskan layanan Model Bisnis Aircraft, Crew, Maintenance, and Insurance (ACMI). Langkah strategis ini ditujukan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan kapasitas penerbangan di Indonesia, seiring dengan meningkatnya permintaan perjalanan udara domestik dan internasional. Namun, kapasitas tersebut belum dapat memenuhi angka pertumbuhan pesawat yang beroperasi secara linear.
Ketua BBN Airlines Indonesia menyatakan bahwa perusahaan ingin memperkuat perannya dalam mendukung ekosistem penerbangan di Indonesia dengan mengutamakan layanan ACMI. “Melalui model ini, kami memberikan solusi dan inovasi yang tidak hanya efisien dari sisi biaya, tetapi juga mendukung maskapai dalam meningkatkan kapasitas dan jangkauan penerbangan mereka. Kami siap menjawab tantangan kekurangan kapasitas pesawat yang harus segera teratasi,” ujarnya.
Dengan pengalaman sebagai bagian dari penyedia ACMI terbesar di dunia, BBN Airlines Indonesia berfokus pada model ACMI untuk memenuhi kebutuhan maskapai yang mencari solusi fleksibel dalam pengelolaan armada. Layanan ACMI memungkinkan maskapai untuk menyediakan pesawat, kru, pemeliharaan, dan asuransi tanpa perlu menangani operasional secara mandiri, sehingga bisa mengurangi beban biaya dan meningkatkan efisiensi.
Kolaborasi dengan Sriwijaya Air
BBN Airlines Indonesia berhasil berkolaborasi dengan sejumlah maskapai domestik, termasuk Sriwijaya Air, untuk meningkatkan kapasitas penerbangan, khususnya di kawasan Indonesia Timur. Kerja sama ini merupakan operasi ACMI perdana bagi BBN Airlines Indonesia, menunjukkan komitmen perusahaan untuk memperkuat ekosistem penerbangan domestik.
Selain itu, BBN Airlines Indonesia juga sukses memberikan pelayanan kepada maskapai di kawasan Asia Selatan, memenuhi kebutuhan kapasitas penerbangan domestik dan internasional. Model ACMI yang ditawarkan dapat mempersingkat waktu persiapan operasional, dengan pesawat dan kru terlatih yang siap diterjunkan dalam waktu 2-4 minggu setelah kesepakatan. Hal ini memberikan fleksibilitas tinggi bagi maskapai untuk menambah armada tanpa investasi besar.
Lebih lanjut, penerapan model bisnis ACMI ini dapat mengurangi beban biaya, termasuk pengelolaan pemeliharaan pesawat dan pengaturan kru, memberikan keuntungan besar bagi maskapai dalam meningkatkan operasional mereka di tengah permintaan penerbangan yang terus berkembang.
“BBN Airlines Indonesia berharap bahwa dengan memfokuskan pada model bisnis ACMI, industri penerbangan di Indonesia dapat tumbuh kembali secara cepat pascapandemi dan menjawab tantangan peningkatan permintaan transportasi udara, sekaligus memperkuat daya saing di pasar global,” tambah BBN Airlines Indonesia.