Jumat, 14 Februari 2025 – 15:36 WIB
Tel Aviv, ECNETNews – Israel mengeluarkan peringatan pada Kamis, 13 Februari 2025, bahwa Hamas harus membebaskan tiga sandera hidup akhir pekan ini atau akan mengalami dimulainya kembali konflik di Gaza.
Menurut laporan sumber Palestina, terdapat kemajuan dalam upaya menyelamatkan gencatan senjata yang terancam gagal setelah Hamas menyatakan tidak akan membebaskan sandera Israel minggu lalu, merujuk pada pelanggaran yang dilakukan oleh Israel.
Israel menegaskan bahwa jika Hamas tidak memenuhi tuntutan untuk membebaskan sandera sesuai jadwal, operasi militer akan dilanjutkan. “Kami ingin melaksanakan gencatan senjata yang ada dan mengharuskan pihak pendudukan untuk sepenuhnya mematuhi perjanjian,” ujar juru bicara Hamas, Abdul Latif al-Qanou.
Al-Qanou juga menambahkan bahwa mediator mendesak Israel untuk melanjutkan proses pertukaran pada hari Sabtu. Hamas menegaskan komitmennya untuk melaksanakan pertukaran sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
Israel, di sisi lain, menegaskan bahwa pembebasan ketiga sandera harus dilakukan pada hari Sabtu, 14 Februari 2025, sesuai dengan kerangka gencatan senjata. “Jika ketiga orang itu tidak dibebaskan, gencatan senjata akan berakhir paling lambat siang hari Sabtu,” ungkap juru bicara pemerintah Israel.
Sementara itu, di perbatasan Rafah, Mesir dengan Gaza, terlihat buldoser siap untuk memasuki wilayah yang terdampak perang. Media pemerintah Mesir melaporkan bahwa peralatan berat dan truk siap masuk, tetapi Israel menyatakan bahwa mereka tidak akan diperbolehkan melewati perbatasan Rafah. Hamas sebelumnya juga menuduh Israel menahan pengiriman mesin berat yang diperlukan untuk membersihkan puing-puing di wilayah yang terdampak.