Jakarta, ECNETNews – Lingkaran Survei Indonesia Denny JA (LSI Denny JA) mencatat bahwa menjelang 100 hari pemerintahan Prabowo Subianto, ada sentimen positif yang berkembang di kalangan publik. Salah satu faktor yang berkontribusi adalah gaya diplomasi Prabowo di forum internasional.
Pidato Prabowo di panggung dunia menyoroti berbagai isu penting, termasuk peringatan terhadap koruptor, yang memberikan keyakinan kepada pendukungnya bahwa Ketua Umum Partai Gerindra ini berpotensi menjadi pemimpin kuat yang dapat memajukan ekonomi negara.
“Sentimen publik menunjukkan positif. Namun, ada satu isu negatif yang muncul terkait sistem Pilkada,” ungkap Denny Januar Ali dalam presentasi riset catatan akhir tahun 2024, pada Kamis, 26 Desember 2024.
Dalam tahun pertamanya sebagai Presiden, Prabowo menggarisbawahi beragam program utama yang berfokus pada sektor strategis. LSI Denny JA menggunakan pendekatan berbasis teknologi guna menganalisis opini publik terkait program-program tersebut.
Riset yang dilakukan mencakup delapan isu di bidang kesehatan, pertanian, pendidikan, ekonomi, kesejahteraan, tenaga kerja, sosial, dan politik.
dari tujuh program yang mendapat dukungan positif, satu program menghadapi tantangan signifikan dari publik. Program pertama adalah perbaikan kesehatan ibu hamil dan menyusui melalui bantuan gizi, yang memperoleh sentimen positif sebesar 53,7 persen dari frekuensi percakapan 2.505.
Alasan program ini diapresiasi adalah karena menyasar kelompok rentan, namun kritik muncul terkait realisasi di daerah terpencil.
Program kedua adalah swasembada pangan dengan mencetak sawah 4 juta hektare dalam 3-4 tahun. Program ini mendapat sentimen positif 70 persen dari frekuensi percakapan 7.922.
Publik optimis mengenai potensi program ini untuk meningkatkan ketahanan pangan, namun skeptisisme masih ada terkait efisiensi anggaran dan target yang ambisius.
Program ketiga adalah alokasi anggaran untuk kesejahteraan guru dan rehabilitasi sekolah dengan sentimen positif 71,6 persen dari 17.925 percakapan. Terdapat dukungan kuat dari masyarakat mengenai kesejahteraan guru, meskipun tantangan terletak pada distribusi anggaran yang adil.
Selanjutnya, program target pertumbuhan ekonomi 8 persen melalui tujuh sektor utama, termasuk transisi energi hijau, meraih sentimen positif 58,0 persen dari 8.002 percakapan.
Transisi energi hijau mendapat perhatian positif, namun beberapa masyarakat skeptis terhadap pencapaian target pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
Program kelima adalah penurunan prevalensi stunting melalui program makan bergizi gratis berbasis pangan lokal, yang meraih sentimen positif 52,7 persen dari 2.264 percakapan.
Acara keenam adalah penyediaan 3 juta rumah, termasuk 2 juta rumah di desa dengan dukungan UMKM lokal, yang mendapat sentimen positif 53,7 persen dari 4.190 percakapan.
Program ketujuh berkaitan dengan kenaikan upah minimum nasional (UMN) sebesar 6,5 persen pada 2025, yang menerima sentimen positif 52,6 persen dari 5.248 percakapan.
Sementara itu, isu terkait Pilkada melalui DPRD untuk efisiensi biaya hanya memperoleh sentimen positif 23,7 persen dari 1.629 percakapan, dengan dominasi opini negatif sebesar 76,3 persen. Banyak publik yang khawatir bahwa hal ini dapat melemahkan demokrasi dan meningkatkan risiko korupsi.
Denny JA menekankan pentingnya pemerintahan Prabowo untuk fokus pada pelaksanaan program-program yang mendapatkan dukungan positif. Selain itu, pentingnya transparansi dan pengawasan agar semua program dilaksanakan dengan baik.
Selain itu, penting untuk menghindari isu Pilkada dipilih DPRD, mengingat konteks politik Indonesia yang berbeda dengan negara-negara parlementer lainnya. Denny juga mengingatkan bahwa upaya serupa pada 2014 pernah ditolak oleh publik. Survei saat itu menunjukkan lebih dari 80 persen masyarakat menolak pencabutan hak mereka untuk memilih langsung pemimpin.
Ancaman terhadap dukungan publik akibat isu Pilkada melalui DPRD dianggap terlalu besar. “Dukungan publik sangat penting, terutama di tahun pertama pemerintahan,” ujarnya.
Riset ini menerapkan analisis konten berbasis teknologi untuk mendeteksi topik dan sentimen publik berdasarkan kata kunci spesifik terkait setiap program. Data dianalisis antara 20 November hingga 20 Desember 2024 dan diambil dari berbagai sumber digital, termasuk media sosial dan forum diskusi.