Kamis, 19 Desember 2024 – 09:36 WIB
Jakarta, ECNETNews – Bursa Asia-Pasifik mengalami penurunan tajam pada pembukaan pasar hari ini, 19 Desember 2024. Penurunan ini dipicu oleh keputusan Federal Reserve AS untuk memangkas suku bunga acuan untuk ketiga kalinya berturut-turut.
Federal Reserve AS menurunkan suku bunga pinjaman sebesar 25 basis poin, menjadi 4,25 persen hingga 4,5 persen. Dalam pernyataan resmi, mereka mengungkapkan proyeksi bahwa hanya akan ada dua kali pemangkasan suku bunga pada tahun 2025, jauh lebih sedikit dibandingkan dengan prediksi pasar yang mengharapkan empat kali pemotongan tahun depan.
“Kami telah bertindak cepat hingga saat ini. Namun, ke depan, kami akan bergerak lebih hati-hati,” ungkap Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, dalam konferensi pers pasca-pertemuan.
Sementara itu, investor di seluruh dunia kini menantikan keputusan suku bunga terbaru dari Bank Sentral Jepang (BoJ). Rapat untuk mengumumkan kebijakan tersebut dijadwalkan berlangsung hari ini.
Pasar memprediksi bahwa BoJ akan mempertahankan suku bunga di level 0,25 persen. Secara bersamaan, Yen Jepang mengalami penguatan tipis terhadap dolar AS, mencapai 154,57.
Indeks Jepang Nikkei 225 mengalami koreksi sebanyak 0,85 persen. Bursa Korea Selatan menunjukkan tren negatif dengan indeks Kospi yang merosot sekitar 1,84 persen dan Kosdaq yang anjlok sebesar 1,92 persen.
Di Australia, indeks S&P/ASX 200 diperdagangkan 1,91 persen lebih rendah, sedangkan indeks Hang Seng di Hong Kong mencatat pembukaan positif dengan kenaikan dari 19.864,55 menjadi 19.873.
Selandia Baru melaporkan bahwa ekonominya mengalami resesi, mencatat penurunan 1 persen dari kuartal sebelumnya, yang menunjukkan penurunan selama dua kuartal berturut-turut.
Setelah pengumuman pemangkasan suku bunga, ketiga indeks utama di Wall Street juga menunjukkan penurunan signifikan. Indeks S&P 500 turun 2,95 persen menjadi 5.872,16, sedangkan Nasdaq Composite anjlok 3,56 persen ke level 19.392,69. Dow Jones Industrial Average merosot sebanyak 1.123,03 poin atau 2,58 persen ke level 42.326,87, mencatatkan penurunan selama sepuluh hari berturut-turut, yang belum pernah terjadi sejak 1974.