Depok, ECNETNews – Tragis, dunia hiburan Indonesia berduka atas kepergian seorang selebgram terkenal, Ella Nanda, yang meninggal dunia setelah prosedur sedot lemak di WSJ Klinik, Depok, Jawa Barat. Proses tersebut hanya berlangsung satu jam sebelum kabar duka menyelimuti publik.
Dari informasi yang diperoleh, Ella Nanda Sari Boru Hasibuan, 30 tahun, berangkat dari Medan menuju Depok pada 22 Juli 2024, untuk menjalani prosedur di cabang WSJ BEAUTY & SKINCARE. Kasus ini mengingatkan publik pada insiden sebelumnya yang melibatkan selebgram Nanie Darham, juga menjadi korban malpraktik sedot lemak pada tahun 2023, menandakan masih adanya praktik ilegal di dunia kecantikan.
Sedot lemak merupakan prosedur pembedahan yang bertujuan menghilangkan lemak di area tubuh tertentu, seperti perut, pinggul, dan lengan. Namun, tidak semua orang cocok untuk menjalani prosedur ini. Kriteria pasien meliputi berat badan ideal atau berlebih tanpa masuk kategori obesitas, kulit yang elastis, dan tidak memiliki gangguan kesehatan yang dapat memperburuk risiko.
Sejumlah efek samping berpotensi terjadi setelah tindakan sedot lemak. Beberapa masalah yang mungkin timbul antara lain:
- Kulit Tidak Merata: Prosedur yang tidak merata dapat menjadikan warna kulit tidak seragam dan mengurangi elastisitas kulit.
- Pendarahan: Potongan lemak dapat menyumbat aliran darah, berpotensi menyebabkan pendarahan hebat atau infeksi serius.
- Alergi Obat Bius: Pasien berisiko mengalami reaksi alergi terhadap anestesi yang bisa berakibat fatal.
- Infeksi: Walaupun prosedur ini populer, pendekatan kesehatan seperti diet dan olahraga tetap direkomendasikan untuk menjaga berat badan.
Dalam menghadapi fenomena ini, penting untuk meningkatkan kesadaran akan risiko yang menyertai prosedur sedot lemak dan mendorong masyarakat untuk memilih cara yang lebih aman dalam menurunkan berat badan.